Skip to main content

Sunat merupakan prosedur medis yang umum dilakukan pada anak laki-laki. Selain aspek agama, sunat juga memiliki manfaat medis dalam menjaga kesehatan alat kelamin laki-laki. Saat menjalani prosedur ini, dokter akan mengangkat kulup yang menutupi kelenjar atau kepala penis anak, dan tindakan ini dipercaya dapat melindungi anak dari berbagai infeksi atau penyakit kelamin. Namun, bagaimana perawatan luka pasca sunat? Perawatan setelah sunat adalah tahap penting untuk memastikan luka sunat sembuh dengan cepat dan tanpa komplikasi.

Bagaimana Perawatan Luka Pasca Sunat?

Anda wajib tahu tentang bagaimana perawatan luka pasca sunat agar dapat melakukan tindakan yang tepat dan tidak salah yang bisa membahayakan diri. Berikut beberapa langkah yang dapat membantu mempercepat proses penyembuhan luka sunat pada anak:

1. Jaga Luka Tetap Kering

Pastikan kasa pembungkus luka sunat tetap kering selama kurang lebih tiga hari setelah sunat. Kelembaban berlebih dapat memperlambat penyembuhan, sehingga penggunaan kain kasa yang benar sangat penting. Jika kain kasa basah, segera ganti dengan yang baru.

2. Gunakan Celana yang Nyaman

Pemilihan celana dalam yang nyaman dan cukup longgar sangat penting. Celana yang tidak nyaman dapat mengganggu proses penyembuhan luka sunat. Pastikan anak menggunakan celana dalam yang nyaman, tetapi tetap dapat menyokong area bekas sunat.

3. Bersihkan Luka Sunat

Selanjutnya tentang bagaimana perawatan luka pasca sunat adalah membersihkan luka sunat setiap hari, karena langkah ini penting dalam perawatan. Anda dapat menggunakan air biasa atau larutan NaCl untuk membersihkannya. Hindari penggunaan sabun untuk membersihkan luka sunat, karena sabun dapat menyebabkan iritasi.

4. Oleskan Pelembap

Untuk menghindari bekas luka menempel ke pakaian atau popok, Anda dapat mengoleskan pelembab yang mengandung petroleum jelly ke luka sunat. Hal ini membantu menjaga kelembaban kulit dan mencegah terbentuknya jaringan parut yang berlebihan.

5. Hindari Berendam

Untuk beberapa hari setelah sunat, hindari berendam dalam bak mandi. Sebaiknya mandi menggunakan pancuran shower atau gayung. Air dalam bak mandi dapat mengandung kuman yang dapat menyebabkan infeksi pada luka sunat.

6. Ganti Popok Bayi

Jika anak disunat saat masih bayi, pastikan untuk mengganti popok secara rutin. Jangan biarkan bayi menggunakan popok basah terlalu lama, karena kelembaban dapat memperlambat penyembuhan luka dan meningkatkan risiko infeksi.

7. Hindari Aktivitas Berat

Agar luka sunat cepat sembuh, hindari aktivitas berat selama beberapa hari hingga satu minggu pertama setelah sunat. Anak sebaiknya tidak melakukan aktivitas yang dapat memberi tekanan pada area luka, seperti bersepeda.

8. Berikan Obat Sesuai Anjuran Dokter

Dokter biasanya akan memberikan obat yang perlu dikonsumsi, seperti obat antinyeri. Pastikan untuk memberikan obat tersebut kepada anak sesuai dengan anjuran dan arahan dokter. Jika Anda berencana menggunakan obat tradisional, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya.

9. Konsumsi Makanan Bergizi

Makanan bergizi tinggi protein dapat membantu mempercepat proses penyembuhan bekas luka sunat. Pastikan anak mengonsumsi makanan yang seimbang dan memadai. Selain itu, penting untuk menjaga asupan cairan dengan minum air putih dalam jumlah cukup selama 24 jam pertama setelah sunat untuk menghindari dehidrasi.

Awasi Tanda-Tanda Bahaya

Tidak hanya perlu tahu tentang bagaimana perawatan luka pasca sunat, tetapi, segera bawa anak ke dokter jika Anda melihat gejala berikut pada masa penyembuhan:

1. Penis Bengkak Secara Tidak Wajar

Salah satu tanda bahaya yang perlu diwaspadai adalah jika Anda melihat bahwa penis anak mengalami pembengkakan yang tidak wajar setelah prosedur sunat. Pembengkakan yang berlebihan bisa menjadi tanda infeksi atau komplikasi lainnya.

2. Perubahan Warna pada Penis menjadi Kebiruan

Jika Anda melihat perubahan warna pada penis anak yang berubah menjadi kebiruan setelah sunat, ini dapat menjadi tanda masalah peredaran darah. Keadaan ini memerlukan perhatian medis segera karena dapat mengancam kesehatan anak.

3. Mual dan Muntah yang Terus-Menerus

Mual dan muntah yang berlangsung terus-menerus setelah sunat mungkin menunjukkan adanya komplikasi atau reaksi alergi terhadap obat anestesi yang digunakan selama prosedur. Ini juga perlu segera dilaporkan kepada dokter.

4. Demam

Jika anak mengalami demam setelah sunat, ini bisa menjadi tanda infeksi. Demam adalah respons tubuh terhadap infeksi, dan perlu ditangani dengan segera untuk mencegah penyebaran infeksi yang lebih serius.

5. Pendarahan dari Luka Sunat yang Tidak Berhenti

Jika ada pendarahan yang terus menerus dari luka sunat setelah prosedur, ini bisa menjadi tanda bahwa pembuluh darah utama belum terhenti berdarah atau ada masalah perdarahan lainnya. Hal ini memerlukan penanganan medis cepat untuk menghentikan perdarahan dan mencegah komplikasi lebih lanjut.

Jadi, sudah tahu kan bagaimana perawatan luka pasca sunat? Perawatan yang benar setelah sunat adalah kunci untuk memastikan anak sembuh dengan baik dan menghindari komplikasi. Dengan mengikuti langkah-langkah perawatan di atas, Anda dapat membantu mempercepat proses penyembuhan luka sunat dan menjaga kesehatan anak Anda. Jika Anda membutuhkan informasi menarik lainnya tentang sunat bisa baca artikel lainnya di circum.id. Pastikan setiap hari pantau update artikel terbarunya, ya.

Leave a Reply