Latar Belakang Tradisi Khitan di Berbagai Daerah Pada Orang Dewasa
Tradisi Khitan di Berbagai Daerah melatarbelakangi perbedaan alasan orang melakukan khitan. Fenomena khitan pada pria memiliki banyak latar belakang. Salah satunya dari aspek kesehatan dan budaya. Khitan atau sirkumsisi adalah pengangkatan selaput kulit yang menutupi kepala penis. Banyak hal yang terjadi saat seseorang dewasa tanpa sirkumsisi seperti infeksi penyakit, kanker penis dan kanker payudara. Hasil studi menemukan sirkumsisi dapat mereduksi 97% infeksi saluran kencing. Lebih lanjut lagi studi terbaru menemukan 64% bakteri jahat terisolasi dari kulup. Artinya kulup ini menjadi sarang dari bakteri yang bisa merugikan kesehatan pria hingga pasangannya.
Sebagian orang memilih melakukan sunat di usia dewasa untuk menambah nilai estetika. Bentuk penis terlihat kurang rapi sebelum kita sunat. Karena kelebihan kulit pada bagian ujungnya menutupi kepala penis. Bentuk kepala penis pria sejak lahir telah memiliki karakter tersendiri. Jika kulit kulup ini tidak kita angkat maka bentuk asli dari kepala penis tidak terlihat. Banyak sekali pria yang menyatakan rasa senang dan puas melihat bentuk penis mereka setelah melakukan sirkumsisi. Hal ini berpengaruh terhadap tingkat kepercayaan diri mereka.
Kenyamanan seksualitas menjadi benefit tambahan bagi pelaku khitam dewasa. Sebuah hasil studi pada tahun 2001 menemukan bawah bagian pinggir kepala penis adalah bagian yang memberikan sensasi kenyamanan tersendiri. Jumlah saraf di bagian ini jauh lebih banyak. Tradisi khitan di berbagai daerah juga mempengaruhi pemulihan di bagian pinggir kepala penis. Sebelum sunat bagian ini tidak tersingkap, sehingga bagian kulit yang berlebih menjadi penghalang saraf. Sehingga setelah mengalami sunat bagian ini leluasa mendapatkan sentuhan. Sehingga studi ini menemukan ada perasaaan sensasi berbeda yang pria rasakan setelah khitan.
Tradisi Khitan di Berbagai Daerah
1. Negara Arab
Asal muasal dari khitan bagi umat muslim berkiblat pada negara arab. Sejak dulu orang arab melakukan khitan atau sunat sebagai bagian dari tradisi mereka. hal Kehadiran Islam dan Rasulullah yang juga melakukan sunat semakin mempertegas tradisi khitan di berbagai daerah sebagai bagian dari tradisi islam. Sirkumsisi menunjukkan perubahan status seseorang menjadi resmi beragama islam. Selain itu tradisi khitan di berbagai daerah indonesia yang mayoritas muslim juga menandai masa balighnya. Artinya anak laki-laki yang telah menjalani proses sunat berarti telah siap tumbuh menjadi pria dewasa.Prosesi sunat sendiri kita lakukan dengan melakukan perayaan. Selain sebagai ritual keagamaan, sunat juga melambangkan rasa syukur karena anak mereka telah mencapai masa baligh.
2. Afrika
Di afrika proses sirkumsisi memiliki banyak sekali variasi proses pelaksanaannya. Tradisi khitan di Afrika yang memiliki banyak suku membuat proses ini juga berbeda-beda. Secara umum anak yang akan melakukan sunat akan mendapatkan pendidikan khusus mengenai tanggung jawab dan ekspektasi masa depan. Hal ini berkaitan dengan fase baru yang akan anak laki-laki jalani setelah sunat. Dalam periode pendidikan itu, anak laki-laki suku afrika akan menjalani isolasi diri. Tujuannya agar proses pendidikan nilai-nilai kelaki-lakian ini tertanam baik dalam diri mereka. selain itu sebagai suku akan memberikan nama baru setelah sunat. Bagian dari rangkain pesta khitan di afrika mereka merayakan dengan nyanyian, tarian, dan doa-doa.
Kontroversi Tradisi Khitan di Berbagai Daerah
Infeksi Pasca Tindakan
Dalam proses pemotongan terjadi luka pada bagian kulit yang memiliki jumlah saraf banyak. Proses khitan sendiri memiliki banyak metode baik konvensional maupun modern. Potensi infeksi jauh lebih besar pada sunat metode modern. Karena proses sterilisasi tidak berjalan optimal. Beberapa daerah di Indonesia khususnya suku yang masih terisolasi dari modernisasi melakukan khitan dengan alat seadanya. Alat tersebut tidak kita sterilkan dengan baik sehingga ada mikroba yang menempel pada luka. Dampaknya jika penanganan pasca sunat juga tidak mampu membunuh bakteri. Maka infeksi akan terjadi seperti luka berkepanjangan hingga bernanah. Oleh karena itu klinik khitan bandung sangat rekomendasi untuk menjalani sunat yang aman.
Etika
Banyak isu yang menyebutkan bahwa sunat melanggar hak anak. Karena pada saat anak menjalani sirkumsisi maka keputusan sepenuhnya berasal dari orang tua. Tradisi khitan di berbagai daerah ada yang menyunat anaknya sejak bayi ada juga yang setelah menjelang remaja. Namun dalam proses tersebut keputusan bersentral pada orang tua. Namun sebagai orang muslim dimana sunat telah Rasulullah contohnya, memandang bahwa memutuskan yang terbaik untuk anak adalah kewajiban orang tua. Anak pada masa itu belum memiliki ilmu dan pikiran yang matang. Sehingga sangat wajar jika keputusan sunatnya orang tualah yang memutuskan
Untuk menjamin anak kita mendapatkan proses sunat yang aman, sehat dan nyaman, pastikan memilih klinik sunat bandung sebagai tempatnya. Untuk informasi lebih lengkap kunjungi https://blog.circum.id/ .